Rumah Singgah Dibuka, Asa Baru untuk Kota Magelang Lebih Inklusif
Rudi || Diskominsta
Jumat, 23 Mei 2025

Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang akan selalu berupaya memastikan bahwa negara hadir di tengah masyarakat
KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang akan selalu berupaya memastikan bahwa negara hadir di tengah masyarakat, terlebih saat warganya berada dalam kondisi paling rentan.
Upaya itu, salah satunya, adalah menghadirkan rumah singgah yang terletak di Jalan Sudirman (belakang kantor Percetakan Vita Grafika) Kota Magelang.
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menjelaskan Rumah Singgah menjadi wujud kepedulian dan perlindungan bagi mereka yang menghadapi situasi darurat sosial. Baik itu penyandang disabilitas terlantar, warga yang tidak memiliki tempat tinggal, maupun korban kekerasan dan penelantaran.
"Jadi Kota Magelang itu kota inklusif, ramah bagi semua, sampai rumah singgah pun ada dan sangat layak," ujar Damar, usai meluncurkan Rumah Singgah dan Penyerahan Bantuan Permakanan Bagi Lansia di halaman Rumah Singgah, Kamis (22/5/2025).
Damar menyebutkan sejauh ini rumah singgah dapat menampung masyarakat rentan dari mana saja. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal sementara, sarana rehabilitasi sosial dasar, dan ruang pemulihan bagi mereka yang membutuhkan layanan lanjutan di luar.
Damar akan memastikan bahwa Dinas Sosial (Dinsos), bersama seluruh pihak terkait, menjalankan layanan dengan pendekatan rehabilitasi sosial dasar yang terstruktur.
Mulai dari asesmen awal dan lanjutan, pembinaan sosial dasar, pemberian alat bantu dan perbekalan, fasilitasi dokumen kependudukan serta akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan hingga pemulihan kepercayaan diri.
"Kota Magelang yang kita cita- citakan bukan hanya kota yang tumbuh, tetapi kota yang tumbuh bersama. Bukan hanya kota yang kuat, tetapi kota yang menguatkan mereka yang lemah," ungkapnya.
Kepala Dinsos Kota Magelang, Bambang Nuryanta menyatakan, kehadiran Rumah Singgah merupakan implementasi program unggulan dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang tahun 2025 – 2030 kluster program Magelang: Kita Peduli.
Sasaran penerima manfaat pelayanan Rumah Singgah adalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus.
"Kemudian PPKS yang rentan mengalami tindak kekerasan dari lingkungannya dan yang masih memiliki keluarga tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran," papar Bambang.
Bambang menyebut, pembangunan Rumah Singgah ini terlaksana dengan dukungan bantuan keuangan dana APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 1,5 Miliar.
Ramah singgah ini memiliki fasilitas diantaranya ruang pelayanan, ruang dapur, ruang gudang, ruang isolasi penerima manfaat laki-laki/perempuan, ruang pelayanan penerima manfaat laki-laki/ perempuan, dan kamar mandi.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Magelang secara simbolis menyerahkan bantuan permakanan lanjut usia (lansia). Tahun ini bantuan itu diberikan kepada 1.502 orang, berupa paket sembako berisi beras 5 kg; telur 1 kg; gula pasir 1 kg; minyak goreng 1 liter yang diterimakan 12 kali dalam setahun.
Kemudian, menyerahkan alat bantu kemandirian kepada 3 penyandang disabilitas fisik berupa phrothese (kaki palsu) dan brace (penyangga kaki). (prokompimkotamgl)