PEMERINTAH KOTA MAGELANG

Kota Magelang Mantapkan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

Rudi || Diskominsta

Selasa, 4 November 2025

Bagikan :

Memasuki puncak musim hujan, Pemerintah Kota Magelang menggelar Apel

KOTA MAGELANG - Memasuki puncak musim hujan, Pemerintah Kota Magelang menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana 2025 di halaman Mapolres Magelang Kota, Senin (3/11/2025).

 

Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama berbagai elemen—mulai dari pemerintah, TNI-Polri, relawan, hingga masyarakat—untuk memperkuat koordinasi menghadapi potensi bencana.

 

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menekankan pentingnya kesiapsiagaan lintas sektor di tengah meningkatnya curah hujan.

 

Berdasarkan data BMKG, curah hujan di Kota Magelang rata-rata mencapai 300 milimeter per bulan, dengan intensitas yang diperkirakan meningkat hingga Januari mendatang.

 

Dikatakan Damar, topografi Kota Magelang yang berbukit dan dikelilingi daerah berlereng, termasuk kawasan Gunung Tidar, dinilai rawan terhadap hujan lebat, angin kencang, genangan air, dan potensi longsor.

 

Ia pun mengingatkan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama.

 

“Keberhasilan kita sangat bergantung pada koordinasi yang solid dan komunikasi cepat antarinstansi. Jangan menunggu bencana baru bergerak,” tegasnya.

 

Pihaknya juga mendorong langkah-langkah mitigasi, seperti pemangkasan pohon berisiko tumbang, pembersihan saluran air, dan penguatan sistem deteksi dini. Damar berharap masyarakat turut aktif menjaga lingkungan agar risiko bencana dapat ditekan sedini mungkin.

 

“Budayakan pola pikir siaga sebelum bencana, tanggap saat bencana, dan cepat pulih setelah bencana,” tambahnya.

 

Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana 2025 turut dihadiri Kapolres Magelang Kota AKBP Anita Indah Setyaningrum, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf. Afrizal Rakhman dan Ketua DPRD Kota Magelang Evin Septa Haryanto Kamil.

 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, menyampaikan secara umum kondisi kebencanaan di Kota Magelang masih tergolong ringan.

 

“Potensi bencana bisa terjadi di mana-mana. Tapi alhamdulillah di Kota Magelang ini, paling sering hanya angin kencang atau genangan air, belum sampai kategori bencana besar,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, sepanjang tahun lalu jumlah kejadian yang ditangani BPBD tidak sampai 50 kasus. Itupun lebih ke insiden kecil, belum termasuk kategori bencana.

 

Meski demikian, Machbub menegaskan upaya mitigasi terus dilakukan secara menyeluruh.

 

“Kami rutin mengadakan sosialisasi di seluruh kelurahan, di rusunawa, serta membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah-sekolah. Kita juga berkoordinasi dengan Kabupaten Magelang, terutama terkait aktivitas Gunung Merapi,” jelasnya.

 

BPBD Kota Magelang berkomitmen menjaga sinergi dengan berbagai pihak agar masyarakat tetap tenang namun waspada karena bencana tidak mengenal waktu. (prokompimkotamgl)

 

 

Bagikan :