PEMERINTAH KOTA MAGELANG

Peningkatan Kapasitas Pendamping ATENSI Kota Magelang Perkuat Kepedulian Sosial

Rudi || Diskominsta

Rabu, 12 November 2025

Bagikan :

Sebanyak 192 orang pendamping Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Tahun 2025

KOTA MAGELANG – Sebanyak 192 orang pendamping Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Tahun 2025 mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendamping, Selasa (11/11/2025), di Aula Adipura Kencana, kompleks Kantor Pemkot Magelang.

 

Kepala Dinas Sosial Kota Magelang Bambang Nuryanta mengungkapkan, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, komitmen, dan kinerja para pendamping dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial kepada masyarakat.

 

“Kami ingin memperkuat kemampuan pendamping sosial agar layanan rehabilitasi sosial di Kota Magelang semakin profesional dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ujar Bambang.

 

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Wakil Wali Kota Magelang dr. Sri Harso, Wakil Ketua DPRD Kota Magelang Bustanul Arifin, serta dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Para narasumber membahas berbagai materi terkait program unggulan Kota Magelang dan strategi peningkatan kinerja relawan sosial di bidang rehabilitasi sosial.

 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang dr. Sri Harso menekankan pentingnya peran pendamping sosial sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan di masyarakat.

 

Dikatakan Sri Harso, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan untuk menambah keterampilan, tetapi juga wadah memperkuat komitmen dan empati terhadap tugas kemanusiaan.

 

“Pendamping sosial bukan hanya memberi bantuan, tetapi menumbuhkan kembali semangat hidup dan harapan bagi masyarakat yang sedang berjuang," terangnya.

 

Lanjut Sri Harso, program peningkatan kapasitas ini sejalan dengan salah satu klaster program unggulan Pemerintah Kota Magelang, yaitu “Magelang Kita Peduli”, yang berfokus pada kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan bagi kelompok rentan.

 

“Semangat Magelang Kita Peduli adalah bahwa tidak ada satu pun warga yang boleh tertinggal. Pemerintah hadir bukan hanya untuk melayani, tetapi juga melindungi dan menguatkan,” tegasnya.

 

Para pendamping sosial juga merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

 

“Panjenengan semua adalah wujud nyata kehadiran pemerintah. Bukan kebijakan di atas kertas, tetapi tindakan nyata dan sentuhan hati,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks akibat perubahan ekonomi dan dinamika masyarakat, para pendamping sosial dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi. (prokompimkotamgl)

 

Bagikan :